31 Desember, 2012

Ketika Kiamat menjadi Komoditas Kapital


Gegap gempita isu kiamat telah usai. lalu, apa yang didapat? siapa yang diuntungkan dari isu abal-abal yang mengglobal ini?

jawabannya adalah kita gak dapat apa-apa.
Yang diuntungkan adalah para kapitalis yang memanfaatkan isu ini untuk mengeruk keuntungan finansial sebanyak-banyaknya.

Atau bahkan saya malah curiga kalau isu ini sengaja dihembuskan oleh kaum kapitalis untuk membuat kegaduhan global dan mengambil keuntungan dari isu ini.
saya curiga kalai isu ini memang telah dibuat skenario oleh orang-orang Barat.

Dengan inisiasi masalah berakhirnya kalender suku Maya, dan dihembuskan isu ini secara global yang "katanya" akan benar-benar terjadi dan berakibat sangat fatal bagi kehidupan umat manusia di dunia ini.

Lalu diikuti penjelasan-penjelasan ilmiah yang menyertainya. penjelasan tersebut ditayangkan secara global melalui saluran-saluran globa mereka diantaranya National Geographic CS, Discovery CS.

Kemudian membuat film yang berjudul "2012" yang menggambarkan kejadian kiamat agar lebih nyata dan membekas di benak manusia.

Lalu membuat acara "Doomdays Preper" di NG yang menayangkan orang-orang yang termakan isu kiamat yang sedang mempersiapkan perbelakan menjelang datangnya kiamat.



Tak sedikit orang yang termakan isu tersebut dan berbelanja tidak sewajarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup jika krisis kiamat terjadi.

Tak sedikit juga orang-orang yang termakan isu kiamat dengan mempersiapkan bungker-bungker, kendaraan-kendaraan khsuus, kapal "nuh". dan banyak persiapan-persiapan lain yang menunjukkan kepanikan mereka akan menghadapi kiamat.



Meminjam nama salah satu acara televisi yang ditayangkan A*TV "Kena Deh...", para kapitalis tertawa terbahak-bahak melihat kepanikan warga dan kampanye mereka berhasil.

Berbondong-bondong orang pada nonton film "2012" yang penasaran dengan kejadian kiamat dan untuk melihat seberapa dahsyat kiamat nanti kira-kira akan terjadi.

Setelah nonton film tersebut dilanjut dengan nonton acara-acara yang ditayangkan oleh NG dan Discovery, maka lengkap sudah kepanikan dan pikiran mereka penuh sesak dengan kiamat, kiamat, kiamat dan kiamat.

akhirnya...

Selamat dan sukses kepada para Kapitalis yang telah dengan sukses mengeruk keuntungan dengan menjual "kiamat"

lalu kita bareng-bareng jawab: asyem tenan diapusi kodok kih...

Blog Dimakan Citizen Journalism

sumber gambar: http://www.cybersoc.com/

Mengawali tulisan di tahun baru 2013 ini saya akan bicara mengenai blog dan citizen journalism. Lebih tepatnya adalah tenggelamnya masa keemasan blog dan tergeser oleh kedudukan citizen journalism. Pada 2000an awal, terjadi booming blog. begitu banyak dan ramai orang berbondong-bondong membaut blog untuk sekedar curhat dan berbagai pengalaman mereka.
Blog menjadi media yang benar-benar menjadi pengganti diary yang pada masa sebelumnya menjadi teman setia kala curhat. Blog sendiri memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah kemudahan dalam mengubah tampilan dan publikasi yang cepat. Kita hanya konsentrasi pada tulisan dan tidak perlu memikirkan tampilan karena hanya klik-sana klik-sini maka tampilan sudah berubah sesuai dengan yang kita inginkan.
Namun ada kelemahan dari blog ini yaitu masalah publisitas. siapa yang mau membaca tulisan kita? apa kita tulis sendiri, kita nikmati sendiri? kan tidak. kita butuh publisitas tulisan-tulisan kita. Ide kita sebisa mungkin terbaca oleh sebanyak-banyaknya pengguna internet lain. salah satu cara yang dulu digunakan adalah meningkatkan publisitas adalah dengan mengunjungi blog orang lain dan saling memberikan komentar. Dengan demikian maka blog kita akan semakin ramai. Namun usaha itu juga dikira belum maksimal.
Untuk orang yang familiar dengan dunia internet dan tahu seluk beluknya maka dia akan menggunakan fasilitas SEO (search Engine Optimizer). Menggunakan teknik-teknik khusus agar blog kita muncul di halaman pertama hasil pencarian internet. Namun saya kira lebih banyak yang tidak tahu mengenai hal tersebut, entah karena memang tida tahu atau tidak mau tahu.
Dengan lata belakang tersebut menurut saya muncullah citizen journalism, yaitu sebuah portal yang menyediakan fasilitas untuk menampung dan mempublikasikan tulisan siapapun yang telah tergabung menjadi anggota. Dengan demikian maka orang yang menulis dan menjadi anggota pastinya akan membaca tulisan-tulisan orang lain yang tersedia. Selain itu juga tulisan-tulisan dikategorikan kedalam tema-tema tertentu.
Nah, Citizen journalism lebih menjanjikan publisitas ketimbang blog. oleh karena itu wajar jika saat ini lebih ramai portal citizen journalism daripada blog. Namun sebenranya kita bisa menjembatani masalah ini. yaitu dengan cara menuliskan di blog dan juga melakukan copy paste ke citizen journalism. atau kita buat tulisan di portal citizen journalism sebagian, untuk selengkapnya silakan lihat di blog saya. atau untuk tulisan menarik lainnya bisa dilihat di blog saya dengan alamat bla...bla...bla...

Begitu kiranya ocehan ngelantur saya pagi ini untuk mengawali semangat tahun baru. Tapi kayaknya tahun baru dengan enggak tahun baru sama saja koh, lha di rumah aja sih bingung mau ngapain ya mending nulis aja deh. gitu ceritanya coy...

akhirnya selamat tahun baru bagi yang merayakannya dan tidak selamat tahun baru bagi yang tidak merayakannya.

29 Desember, 2012

Lima Tips Sukses Blogging

Sumber gambar: http://blog.hubspot.com

Artikel ini sebenranya lebih kepada memotivasi diri saya sendiri, karena sudah lama tidak pernah nulis di blog. Dulu sempat banyak nulis di blog Wordpress tapi ditutup sepihak oleh wordpress gara-gara aku pasangin iklan. Sebenarnya sudah diperingatkan beberapa kali oleh Wordpress untuk membuang iklan tsb dari blog, tapi tidak aku tanggapi. aku berpikir lha mungkin cuman sekedar ancaman aja, eh ternyata ditutup beneran. (lho kok malah jadi curhat sih... hehe)

Okelah kawan untuk menyemangati diri sendiri dan semoga juga kawan-kawan bloger lain untuk kembali dalam menulis di blog, maka pada kesempatan akan saya sarikan artikel yang ditulis oleh Vaggelis Giannikas di majalah XRDS punya ACM edisi Winter 2012 Vol.19 No. 2. Berikut ini adalah tipsnya:

  1. Benchmarking. Ada pepatah berkata kalau mau pinter nulis maka terlebih dulu pinter baca dan yang pasti harus banyak baca. Bacalah blog-blog lain yang sesuai dengan interes kamu, atau baca artikel yang memiliki tema berkaitan dengan apa yang akan kita tuilskan. Bandingkan antara satu tulisan dengan tulisan yang lain dan pelajari juga mengenai gaya penulisan masing-masing. Tidak masalah kita meniru gaya penulisan dari blog lain sepanjang tidak menjiplak isi tulisan.
  2. Design does matter. Ramai tidaknya sebuah blog bukan dilihat dari bagus atau tidaknya tampilan blog tersebut. Namun lebih pada konten tulisannya. Jadi tidak usah terlalu memikirkan tampilan yang macem-macem, yang utama adalah buat tulisan yang menarik dan berkualitas. 
  3. Gues blogging. Tips yang ketiga ini masih berkaitan dengan tips pertama, yaitu mengunjungi blog-blog lain. Namun tidak hanya sekedar mengunjungi dan mencari inspirasi dari sana, lebih dari itu dan yang memang penting adalah anda perlu meninggalkan jejak pada tulisan mereka. Luangkan sedikit waktu untuk meninggalkan komentar setelah anda selesai membacanya, karena hal ini akan menjadi perhatian penulis untuk memancing mereka berkunjung ke blog kita juga. Jika interaksi dilakukan secara bagus dan berkesinambungan dan saling meninggalkan komentar. Ini adalah hal bagus untuk bersinergi saling meramaikan antara sesama bloger.
  4. Email list. Berikan fasilitas tambahan di blog anda berupa scrubsiber. yaitu fasilitas yang memungkinkan pengunjung blog kita untuk bisa berlangganan artikel dari blog kita. Jika artikel-artikel kita memang layak dan bagus, saya yakin pasti akan ada orang lain yang mau berlangganan artikel kita yang akan dikirim secara otomatis ke email mereka jika kita baru saja mempublish artikel baru.
  5. Enjoy it. Blog adalah media penyaluran hobi menulis, jadi jangan anggap bloging sebagai pekerjaan karena pasti akan membebani kita. Nikmatilah seperti hobbiest lain menikmati hobi mereka. karena jika sesuatu dilakukan didasari atas rasa senang dan enjoy pasti akan memberikan feedback yang baik kepada kita.
Namun dari kelima tips tersebut masih ada satu hal lagi yang belum ter-cover dan menurut saya ini satu hal yang sangat penting. Hal yang saya maksud adalah SHARE IT!!!

Saya yakin kalian semua yang membaca tulisan ini pasti memiliki akun media sosial seperti facebook, twitter, linkedin, dan lain-lain. Gunakan media sosial tersebut untuk share tulisan-tulisan kita agar lebih banyak pengunjung yang datang ke blog kita dan membaca artikel yang kita publish melalui media sosial tersebut. Contohnya ya tulisan yangs edang anda baca ini kan saya share ke beberapa media sosial, jadi banyak pengunjungnya dan moga-moga juga banyak yang komen pada tulisan ini hehe...
okelah sekian dulu tulisan alakadarnya ini semoga bermanfaat untuk anda sekalian dan bisa menambah semangat kalian untuk lebih giat menulis.

NB. Oya jangan lupa tinggalin komen juga di tulisanku ini ya hehe...

14 Desember, 2012

Pake Linux Nggak Susah lho

Ada fasilitas Unity yaitu untuk menampilkan ikon aplikasi atau lainnya yang sering kita gunakan (biasanya muncul di sebelah kiri layar). Nah saya bingung bagaimana untuk menambahkan aplikasi kesukaan saya di unity tersebut.
Googling kesana kemari gak nemu caranya, sekali nemu caranya lumayan rumit. Nah waktu buka aplikasi favorit tersebut trus iseng-iseng klik kanan di ikon yang muncul di Unity, eh ada menu Lock to Laucher. nah ketemu deh caranya.
ternyata gampang dan menyenangkan pake linux lho...
salam FOSS...

#artikel iseng krn nunggu peserta pelatihan belum pada datang.

04 Desember, 2012

Tidak Ada Makan Siang Gratis Dari Google

Gak ada makan siang gratis, itu adalah idiom yang populer (katanya) di negeri barat, utamanya Amerika. Secara sederhana memiliki makna bahwa sebaik apapun sikap seseorang kepada orang lain, tidak mungkin tidak memiliki maksud tertentu. Jika seseorang memberikan sesuatu secara gratis, maka sudah pasti orang yang memberi tersebut memiliki maksud tertentu di balik pemberiannya. Kalau di negeri kita mungkin mirip dengan peribahasa "ada udang di balik batu". kita memiliki maksud tertentu terhadap apa yang kita berikan kepada orang lain. Bahasa lainnya lagi adalah memiliki pamrih.

Kamis tanggal 4 Desember 2012 saya mengikuti seminar nasional dengan tema "membangun budaya digital di perguruan tinggi" dengan menghadirkan narasumber dari IBM dan Google, serta dari PKSI UIN Suka. Hadir dalam seminar ini utusan dari berbagai PTAIN di Indonesia dan undangan dari perguruan tinggi lokal Yogyakarta. Saya sendiri diutus oleh kampus STAIN Purwokerto bersama pak Agus Sriyanto.
Narasumber dari PKSI UIN Suka lebih banyak berbagi mengenai pengalama menciptakan budaya digital di lingkungan kampus UIN Suka yang baru dimulai sejak 2011. Narasumber dari IBM mempresentasikan mengenai proyek IBM untuk mensinergikan dunia pendidikan dengan perkembangan ICT terkini. IBM dengan proyek Lotus-nya memberikan berbagai layanan sinergi tersebut dalam bentuk connection. Layanan Lotus bisa diakses di greenhouse.lotus.com secara gratis. Namun jika ingin versi premium maka akan dinekai tarif tertentu.

Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Google dengan proyek Google in Education, dimana semua layanan diberikan secara gratis segratis-gratisnya. Anda dapat mengaksesnya disini. Intinya adalah Google mengintegrasikan berbagai layanan yang telah dimilikinya kedalam sebuah bundel dengan nama Google in Education. Layanan-layanan tersebut diantaranya, email dengan kapasitas 25GB tanpa iklan dengan domain bukan email@gmail.com tapi email@domaininstitusi.edu. atau domain lain. Misalnya saya punya email warto@stainpurwokerto.ac.id. Layanan lainnya adalah Google Docs, Google Presentation, Google Calendar dan lain-lain.....

Nah dengan layanan integrasi yang diberikan google tersebut dengan berbagai layanan gratisnya, apa iya semua diberikan secara gratis dan cuma-cuma tanpa punya "udang di balik batu". Tanpa maksud tertentu dan memberikan secara ikhlas lahir bathin tanpa mengharap sesuatu. Saya kira kon nonsense kalo Google tidak punya maksud tertentu. Minimal yang dapat diraba adalah untuk menaikkan keuntungan perusahaan. Namun dikatakan juga oleh Pepina Gunawan sebagai narasumber dari Google bahwa fasilitas tersebut gratis dan tanpa iklan. lha terus dari mana pendapatan dari layanan tersebut?!

Kalo dari sisi Ilmu komputer disana ada tool yang namanya Data Mining, yaitu tool atau metode untuk melakukan penambangan data. Nah, logikanya dengan data yang terkumpul begitu besarnya di server google, saya yakin pasti diimplementasikan tool data mining untuk menambang data raksasa dan akan menghasilkan pengetahuan yang hanya Yang Maha Kuasa dan pihak yang maha google yang tahu.

terbuka diskusi yang luas untuk essai ini...

Note: lho..., tulisan mengkritisi google kok nulisnya di blogspot yang notabene salah satu layanan gugel. primen jal

25 November, 2012

Dilema Pengelola Jurnal Ilmiah Kampus

Akreditasi menjadi momok bagi pengelola jurnal ilmiah terutama yang belum terakreditasi. Akreditasi sendiri merupakan sebuah standarisasi kualitas jurnal yang dikeluarkan oleh DP2M DIKTI Kemendikbud yang intinya adalah bagaimana agar para dosen dapat meningkatkan kualitas tulisan ilmiahnya. Dimana dengan semakin bagus kualitas tulisan maka akan mendongkrak tingkat kualitas pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi Indonesia.

Yang terjadi saat ini adalah dosen membuat tulisan ilmiah hanya bertujuan untuk mengejar kenaikan pangkat. Pembuatannya terkesan seadanya dan bahkan sangat banyak yang jauh dari kaidah penulisan karya ilmiah. Dengan tujuan pragmatis seperti itu maka akan sangat sulit untuk meningkatkan kualitas tulisan. Kesadaran untuk menulis para dosen di Indonesia masih sangat rendah dikarenakan banyak faktor. Diantaranya adalah banyaknya SKS tiap semester yang dibebankan kepada dosen, sehingga tidak ada waktu untuk menulis. Demikian salah satu alasan yang dibuat oleh dosen untuk mebenarkan tidak berkualitasnya tulisan mereka.

Disisi lain, pengelola jurnal dituntut untuk berlaku profesional dengan melakukan sortir naskah yang berkualitas. Disatu sisi, pengelola merasa harus membantu rekan-rekan sesama dosen yang sedang proses kenaikan pangkat. Namun disisi lain, kualitas jurnal sedang dipertaruhkan. Belum lagi adanya "intervensi" dari oknum yang merasa menjadi pejabat untuk "memaksa" pengelola jurnal memasukkan tulisan rekannya yang sebenarnya tidak berkualitas. Nah loh... seperti kata teman saya bahwa mengelola jurnal ilmiah yang belum terakreditasi perlu nyali yang kuat dengan berbagai tantangan yang dihadapinya.

Tanpa pengorbanan dari para pengelola jurnal, maka mustahil akan dapat terakreditasi. Ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan bahwa diperlukan satu atau dua orang yang perlu konsisten mengawal jurnal tersebut. Satu orang yang mengerti per-jurnal-an dari awal hingga akhir sehingga mengetahui seluk beluk jurnal dan proses akreditasi.

16 November, 2012

Mengatasi Error Saat Install Themes dan Plugins Wordpress

Sudah berkali-kali aku mencoba, slalu ku gagal lagi. Mencoba untuk upload theme dan plugins baru. Kucari kesana kemari obat n trik jitu untuk mengatasinya, namun semuanya kandas. Biarlah kuatasi sendiri masalah ini. huehehehe.... langsung aja bro

Ada dua masalah yang biasanya terjadi saat install Theme atau Plugins wordpress yaitu:
  1. Munculnya halaman untuk login ke FTP. ketika dimasukkan username dan password kok nggak mau? kan repo toh...
  2. Saat upload muncul pesan "The uploaded file was only partially uploaded." wah jan kan nyebahi banget
nah dari kedua masalah tersebut bisa diatasi dengan sejumput ramuan yang telah aku coba sendiri dan terbukti khasiatnya manjur tok cerrr...
Untuk bisa mengatasinya, proses upload menggunakan aplikasi WinSCP. kalo belum punya silakan download disini .
  1. Download themes atau plugins di sini
  2. Ekstrak file yang baru saja kamu download.
  3. Install aplikasi WinSCP
  4. Jalankan aplikasi WinSCP lalu ketik alamat website server anda dan masukkan username dan password server kamu
  5. Maka disana akan tampil halaman seperti Windows Explorer dimana halaman terbagi menjadi dua.
  6. Bagian sebelah kiri merupakan explorer di komputer kita, dan bagian kanan adalah explorer di server kita.
  7. Untuk install Theme, arahkan folder explorer lokal ke tempat anda menyimpan hasil download dan ekstrak theme.
  8. Arahkan explorer di sebelah kanan hingga sampai ke folder /web/wp-content/themes
  9. lalu copy folder yang ada di explorer sebelah kiri ke explorer sebelah kanan.
  10. Untuk install plugins, arahkan explorer sebelah kanan ke folder /web/wp-content/plugins
  11. cuma seperti itu saja. selanjutnya kamu kembali ke halaman admin wordpress website kamu. 
  12. Silakhan klik pada menu Appereance --> Themes yang terdapat di Dashboard, kamu lihat maka theme yang baru saja kamu copy melalui WinSCP akan terlihat.
  13. Klik Activate theme tersebut untuk mengaktifkannya.
  14. Untuk melihat hasil copyan plugins, kamu menuju ke menu Plugins. Silakan kamu lakukan aktivasi plugins.
akhirnya sekian dan terimakasih semoga bermanfaat fiddun ya wal akhiroh.


02 November, 2012

Sentuhlah Hati Mahasiswa

Mahasiswa menjadi agen perubahan atau bahasa kerennya agent of change. mereka itu kritis-kritis dalam berpendapat. Apalagi mereka yang pada gabung di organisasi kampus. Mereka dapat dengan tegas mengkritik kebijakan-kebijakan kampus hinga memobilisasi rekan-rekan mahasiswa lain untuk melakukan demonstrasi. Jika ada fasilitas yang tidak lengkap, pelayanan yang tidak ramah, hingga tagihan uang pendidikan dengan berbagai dalih yang menurut mereka makin memberatkan, mahasiswa dengan enteng melakukan hal-hal yang mengarah pada anarkhisme.

Sangat banyak contoh-contoh kampus dan manajemen kampus yang di demo gara-gara mengeluarkan kebijakan yang tidak pro-mahasiswa. Perusakan dan pembakaran fasilitas kampus menjadi ajang tumpahan emosi mereka karena merasa tidak didengarkan aspirasinya oleh kampus. Hal seperti inilah yang menjadi salah satu faktor kemerosotan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dosen sebagai orang yang berhadapan langsung dengan mahasiswa, saat ini kebanyakan hanya sekedar menjadi penyambung lidah pengetahuan saja. sehingga mengesampingkan faktor pendidikan karakter para mahasiswanya. Jika telah demikian maka yang terbentuk adalah mahasiswa yang hanya cerdas secara intelektual, namun tidak cerdas secara emosianal dan sosial. Kecerdasan emosional ini erat kaitannya dengan kecerdasan sosial, yaitu kecerdasan bagaimana berbaur dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Kembali ke masalah sentuhan, walaupun dengan fasilitas yang serba pas-pasan namun sebenarnya mahasiswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan dengan senang dan gembira jika hati mereka disentuh. Sentuhan itu bentuknya bagaimana, ya dengan memberi keteladanan berupa kesahajaan, kesederhanaan. Dimana dengan kesahajaan dan kesederhanaan tepat bisa berkarya dengan maksimal.
wah jan ngomong opo toh sakjane kih....

Janganlah pelit untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa, karena pelit tanda miskin. kalo orang masih pelit maka dia masih merasa kurang dengan apa yang ada pada dirinya. kalo masih merasa kurang, itu artinya dia masih miskin.

30 Oktober, 2012

Dosen Versi 2.0

Mengambil istilah yang dimunculkan oleh pakar informatika Romi Satria Wahono untuk mendefinisikan profil dosen saat ini dan masa depan adalah dosen 2.0. Istilah tersebut mengacu pada bidang komputer terutama software dimana tiap mengeluarkan versi terbarunya selalu dengan versi tertentu biasanya dalam bentuk angka. Analogi tersebut dipakai untuk menunjukkan perkembangan literasi dosen saat ini yang berbeda dengan dosen-dosen generasi terdahulu dalam versi 1.0.
Dosen versi 1.0 menganggap mahasiswa sebagai obyek yang diberi ilmu pengetahuan, ibaratnya sebuah ember yang diisi air pengetahuan oleh dosen. sedangkan untuk dosen versi 2.0 menempatkan mahasiswa sebagai partner dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Tidak hanya menimba ilmu, namun secara bersamaan juga mengembangkan ilmu. Disinilah dituntut peran aktif dosen dalam mengemban tugas yang saat ini saya kira lebih berat. Dosen harus banyak belajar dan terus belajar agar jangan sampai kalah cepat dengan mahasiswa. Karena saat ini pengetahuan telah bisa didapatkan dengan sangat mudah dan cepat dengan bantuan internet tentunya.
Kembali ke bahasan utama, dosen versi 2.0 salah satu cirinya adalah dengan mengimplementasikan e-learning sebagai media untuk menyampaikan materi dan pengetahuan kepada mahasiswa. Lalu pertanyaannya, Kenapa harus e-learning? kan dengan model pembelajaran saat ini saja mahasiswa telah dapat menerima materi dan mengembangkan apa yang telah didapatkannya. eits.... jangan salah, mahasiswa kini telah jauh berbeda dengan mahasiswa terdahulu, mahasiswa kini begitu masuk kampus yang dibawanya adalah gadget, smartphone, ipad, laptop, dan barang-barang berteknologi tinggi lainnya yang sedang trend. Berbeda dengan mahasiswa jaman dulu yang datang ke kampus dengan membawa loose leaf, dan ballpen.
Gaya belajar mereka sudah teknologi minded, sehingga sebisa mungkin sebagai dosen juga harus menyesuaikan dengan gaya kehidupan mereka. 
Salah satu gaya berbasis "e" adalah dengan mengemas kuliah dalam bentuk online melalui portal e-learning. dengan ini mahasiswa diharapkan akan bisa lebih antusias dalam mengikuti kuliah karena kegiatan kuliah dilakukan tidak jauh dari kebiasaan keseharian mereka yang dekat dengan teknologi dan gadget masa kini. Saya pribadi memperhatikan dikampus untuk mahasiswa yang baru masuk semester awal, mereka rajin banget nyambangi kantor Puskom, lalu apa yang mereka lakukan? ternyata eh ternyata, pada main fesbuk, twiter, googling kesana kemari hingga tersesat di belantara internet.
Nah jika kita dapat memanfaatkan apa yang menjadi kesenangan mereka untuk mendukung pembelajaran, maka saya yakin hasilnya akan menjadi lebih optimal. Kita giring mereka untuk memanfaatkan fasilitas elearning untuk mendukung proses pembelajaran. Tugas dikumpulkan melalui assignment, kuis dilakukan secara online, kerja kelompok dilakukan secara online, diskusi kelas dilakukans ecara online, dan berbagai kegiatan pembelajaran lainnya yang bisa dilakukan secara online, jika kita melakukannya, saya yakin mahasiswa akan antusias untuk mengikuti kuliah berbasis online melalui portal elearning.
semoga...

29 Oktober, 2012

Bacalah Sesuai Interest

Lama juga tidak menulis di blog, sampe jari ini agak kaku buat mulai nulis lagi. okelah tulisan aku kali ini tentang apa yang mestinya kita baca di internet. kebanyaken yang dibaca dan ngelantur kemana-mana karena memang internet menjadi sumber berita dan informasi yang jumlahnya begitu massiv. sehingga kita bisa tenggelam dalam banjir berita dan informasi di internet jika tidak menyikapinya dengan bijak.
untuk lebih meningkatkan kompetensi profesi kita masing-masing, maka carilah informasi yang sesuai dengan interest kita tersebut. kadang-kadang kita terbuai dengan berita-berita atau informasi yang mungkin sedang hangat-hangatnya saat ini, misalnya Jokowi, Korlantas dan sebagainya. sehingga kita jadi kurang membaca berita-berita yang memang menjadi bidang kajian atau profesi kita. makanya jangan terlena dengan banjir informasi di internet.
belum lagi ketika sampai di rumah sudah menunggu chanel-chanel berita favorit dan langganan koran atau majalah yang menumpuk untuk menunggi dibolak-balik sama kita. walaupun saat ini saya kira makin banyak masyarakat yang mengakhiri kesetiaannya dengan pada langganan koran cetak ataupun majalah.
intinya, bijaklah dalam menyikapi banjir bandang informasi internet jika kita tidak mau tenggelam dalam badai informasi tersebut.
sudahlah sekian dulu ocehan pagi ini, idep-idep pemanasan n yang pasti tulisannya acak-acakan karena emang lama gak nulis hehe...

salam dari purwokerto untuk neter sedunia wal akhiroh