31 Desember, 2012

Ketika Kiamat menjadi Komoditas Kapital


Gegap gempita isu kiamat telah usai. lalu, apa yang didapat? siapa yang diuntungkan dari isu abal-abal yang mengglobal ini?

jawabannya adalah kita gak dapat apa-apa.
Yang diuntungkan adalah para kapitalis yang memanfaatkan isu ini untuk mengeruk keuntungan finansial sebanyak-banyaknya.

Atau bahkan saya malah curiga kalau isu ini sengaja dihembuskan oleh kaum kapitalis untuk membuat kegaduhan global dan mengambil keuntungan dari isu ini.
saya curiga kalai isu ini memang telah dibuat skenario oleh orang-orang Barat.

Dengan inisiasi masalah berakhirnya kalender suku Maya, dan dihembuskan isu ini secara global yang "katanya" akan benar-benar terjadi dan berakibat sangat fatal bagi kehidupan umat manusia di dunia ini.

Lalu diikuti penjelasan-penjelasan ilmiah yang menyertainya. penjelasan tersebut ditayangkan secara global melalui saluran-saluran globa mereka diantaranya National Geographic CS, Discovery CS.

Kemudian membuat film yang berjudul "2012" yang menggambarkan kejadian kiamat agar lebih nyata dan membekas di benak manusia.

Lalu membuat acara "Doomdays Preper" di NG yang menayangkan orang-orang yang termakan isu kiamat yang sedang mempersiapkan perbelakan menjelang datangnya kiamat.



Tak sedikit orang yang termakan isu tersebut dan berbelanja tidak sewajarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup jika krisis kiamat terjadi.

Tak sedikit juga orang-orang yang termakan isu kiamat dengan mempersiapkan bungker-bungker, kendaraan-kendaraan khsuus, kapal "nuh". dan banyak persiapan-persiapan lain yang menunjukkan kepanikan mereka akan menghadapi kiamat.



Meminjam nama salah satu acara televisi yang ditayangkan A*TV "Kena Deh...", para kapitalis tertawa terbahak-bahak melihat kepanikan warga dan kampanye mereka berhasil.

Berbondong-bondong orang pada nonton film "2012" yang penasaran dengan kejadian kiamat dan untuk melihat seberapa dahsyat kiamat nanti kira-kira akan terjadi.

Setelah nonton film tersebut dilanjut dengan nonton acara-acara yang ditayangkan oleh NG dan Discovery, maka lengkap sudah kepanikan dan pikiran mereka penuh sesak dengan kiamat, kiamat, kiamat dan kiamat.

akhirnya...

Selamat dan sukses kepada para Kapitalis yang telah dengan sukses mengeruk keuntungan dengan menjual "kiamat"

lalu kita bareng-bareng jawab: asyem tenan diapusi kodok kih...

Blog Dimakan Citizen Journalism

sumber gambar: http://www.cybersoc.com/

Mengawali tulisan di tahun baru 2013 ini saya akan bicara mengenai blog dan citizen journalism. Lebih tepatnya adalah tenggelamnya masa keemasan blog dan tergeser oleh kedudukan citizen journalism. Pada 2000an awal, terjadi booming blog. begitu banyak dan ramai orang berbondong-bondong membaut blog untuk sekedar curhat dan berbagai pengalaman mereka.
Blog menjadi media yang benar-benar menjadi pengganti diary yang pada masa sebelumnya menjadi teman setia kala curhat. Blog sendiri memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah kemudahan dalam mengubah tampilan dan publikasi yang cepat. Kita hanya konsentrasi pada tulisan dan tidak perlu memikirkan tampilan karena hanya klik-sana klik-sini maka tampilan sudah berubah sesuai dengan yang kita inginkan.
Namun ada kelemahan dari blog ini yaitu masalah publisitas. siapa yang mau membaca tulisan kita? apa kita tulis sendiri, kita nikmati sendiri? kan tidak. kita butuh publisitas tulisan-tulisan kita. Ide kita sebisa mungkin terbaca oleh sebanyak-banyaknya pengguna internet lain. salah satu cara yang dulu digunakan adalah meningkatkan publisitas adalah dengan mengunjungi blog orang lain dan saling memberikan komentar. Dengan demikian maka blog kita akan semakin ramai. Namun usaha itu juga dikira belum maksimal.
Untuk orang yang familiar dengan dunia internet dan tahu seluk beluknya maka dia akan menggunakan fasilitas SEO (search Engine Optimizer). Menggunakan teknik-teknik khusus agar blog kita muncul di halaman pertama hasil pencarian internet. Namun saya kira lebih banyak yang tidak tahu mengenai hal tersebut, entah karena memang tida tahu atau tidak mau tahu.
Dengan lata belakang tersebut menurut saya muncullah citizen journalism, yaitu sebuah portal yang menyediakan fasilitas untuk menampung dan mempublikasikan tulisan siapapun yang telah tergabung menjadi anggota. Dengan demikian maka orang yang menulis dan menjadi anggota pastinya akan membaca tulisan-tulisan orang lain yang tersedia. Selain itu juga tulisan-tulisan dikategorikan kedalam tema-tema tertentu.
Nah, Citizen journalism lebih menjanjikan publisitas ketimbang blog. oleh karena itu wajar jika saat ini lebih ramai portal citizen journalism daripada blog. Namun sebenranya kita bisa menjembatani masalah ini. yaitu dengan cara menuliskan di blog dan juga melakukan copy paste ke citizen journalism. atau kita buat tulisan di portal citizen journalism sebagian, untuk selengkapnya silakan lihat di blog saya. atau untuk tulisan menarik lainnya bisa dilihat di blog saya dengan alamat bla...bla...bla...

Begitu kiranya ocehan ngelantur saya pagi ini untuk mengawali semangat tahun baru. Tapi kayaknya tahun baru dengan enggak tahun baru sama saja koh, lha di rumah aja sih bingung mau ngapain ya mending nulis aja deh. gitu ceritanya coy...

akhirnya selamat tahun baru bagi yang merayakannya dan tidak selamat tahun baru bagi yang tidak merayakannya.

29 Desember, 2012

Lima Tips Sukses Blogging

Sumber gambar: http://blog.hubspot.com

Artikel ini sebenranya lebih kepada memotivasi diri saya sendiri, karena sudah lama tidak pernah nulis di blog. Dulu sempat banyak nulis di blog Wordpress tapi ditutup sepihak oleh wordpress gara-gara aku pasangin iklan. Sebenarnya sudah diperingatkan beberapa kali oleh Wordpress untuk membuang iklan tsb dari blog, tapi tidak aku tanggapi. aku berpikir lha mungkin cuman sekedar ancaman aja, eh ternyata ditutup beneran. (lho kok malah jadi curhat sih... hehe)

Okelah kawan untuk menyemangati diri sendiri dan semoga juga kawan-kawan bloger lain untuk kembali dalam menulis di blog, maka pada kesempatan akan saya sarikan artikel yang ditulis oleh Vaggelis Giannikas di majalah XRDS punya ACM edisi Winter 2012 Vol.19 No. 2. Berikut ini adalah tipsnya:

  1. Benchmarking. Ada pepatah berkata kalau mau pinter nulis maka terlebih dulu pinter baca dan yang pasti harus banyak baca. Bacalah blog-blog lain yang sesuai dengan interes kamu, atau baca artikel yang memiliki tema berkaitan dengan apa yang akan kita tuilskan. Bandingkan antara satu tulisan dengan tulisan yang lain dan pelajari juga mengenai gaya penulisan masing-masing. Tidak masalah kita meniru gaya penulisan dari blog lain sepanjang tidak menjiplak isi tulisan.
  2. Design does matter. Ramai tidaknya sebuah blog bukan dilihat dari bagus atau tidaknya tampilan blog tersebut. Namun lebih pada konten tulisannya. Jadi tidak usah terlalu memikirkan tampilan yang macem-macem, yang utama adalah buat tulisan yang menarik dan berkualitas. 
  3. Gues blogging. Tips yang ketiga ini masih berkaitan dengan tips pertama, yaitu mengunjungi blog-blog lain. Namun tidak hanya sekedar mengunjungi dan mencari inspirasi dari sana, lebih dari itu dan yang memang penting adalah anda perlu meninggalkan jejak pada tulisan mereka. Luangkan sedikit waktu untuk meninggalkan komentar setelah anda selesai membacanya, karena hal ini akan menjadi perhatian penulis untuk memancing mereka berkunjung ke blog kita juga. Jika interaksi dilakukan secara bagus dan berkesinambungan dan saling meninggalkan komentar. Ini adalah hal bagus untuk bersinergi saling meramaikan antara sesama bloger.
  4. Email list. Berikan fasilitas tambahan di blog anda berupa scrubsiber. yaitu fasilitas yang memungkinkan pengunjung blog kita untuk bisa berlangganan artikel dari blog kita. Jika artikel-artikel kita memang layak dan bagus, saya yakin pasti akan ada orang lain yang mau berlangganan artikel kita yang akan dikirim secara otomatis ke email mereka jika kita baru saja mempublish artikel baru.
  5. Enjoy it. Blog adalah media penyaluran hobi menulis, jadi jangan anggap bloging sebagai pekerjaan karena pasti akan membebani kita. Nikmatilah seperti hobbiest lain menikmati hobi mereka. karena jika sesuatu dilakukan didasari atas rasa senang dan enjoy pasti akan memberikan feedback yang baik kepada kita.
Namun dari kelima tips tersebut masih ada satu hal lagi yang belum ter-cover dan menurut saya ini satu hal yang sangat penting. Hal yang saya maksud adalah SHARE IT!!!

Saya yakin kalian semua yang membaca tulisan ini pasti memiliki akun media sosial seperti facebook, twitter, linkedin, dan lain-lain. Gunakan media sosial tersebut untuk share tulisan-tulisan kita agar lebih banyak pengunjung yang datang ke blog kita dan membaca artikel yang kita publish melalui media sosial tersebut. Contohnya ya tulisan yangs edang anda baca ini kan saya share ke beberapa media sosial, jadi banyak pengunjungnya dan moga-moga juga banyak yang komen pada tulisan ini hehe...
okelah sekian dulu tulisan alakadarnya ini semoga bermanfaat untuk anda sekalian dan bisa menambah semangat kalian untuk lebih giat menulis.

NB. Oya jangan lupa tinggalin komen juga di tulisanku ini ya hehe...

14 Desember, 2012

Pake Linux Nggak Susah lho

Ada fasilitas Unity yaitu untuk menampilkan ikon aplikasi atau lainnya yang sering kita gunakan (biasanya muncul di sebelah kiri layar). Nah saya bingung bagaimana untuk menambahkan aplikasi kesukaan saya di unity tersebut.
Googling kesana kemari gak nemu caranya, sekali nemu caranya lumayan rumit. Nah waktu buka aplikasi favorit tersebut trus iseng-iseng klik kanan di ikon yang muncul di Unity, eh ada menu Lock to Laucher. nah ketemu deh caranya.
ternyata gampang dan menyenangkan pake linux lho...
salam FOSS...

#artikel iseng krn nunggu peserta pelatihan belum pada datang.

04 Desember, 2012

Tidak Ada Makan Siang Gratis Dari Google

Gak ada makan siang gratis, itu adalah idiom yang populer (katanya) di negeri barat, utamanya Amerika. Secara sederhana memiliki makna bahwa sebaik apapun sikap seseorang kepada orang lain, tidak mungkin tidak memiliki maksud tertentu. Jika seseorang memberikan sesuatu secara gratis, maka sudah pasti orang yang memberi tersebut memiliki maksud tertentu di balik pemberiannya. Kalau di negeri kita mungkin mirip dengan peribahasa "ada udang di balik batu". kita memiliki maksud tertentu terhadap apa yang kita berikan kepada orang lain. Bahasa lainnya lagi adalah memiliki pamrih.

Kamis tanggal 4 Desember 2012 saya mengikuti seminar nasional dengan tema "membangun budaya digital di perguruan tinggi" dengan menghadirkan narasumber dari IBM dan Google, serta dari PKSI UIN Suka. Hadir dalam seminar ini utusan dari berbagai PTAIN di Indonesia dan undangan dari perguruan tinggi lokal Yogyakarta. Saya sendiri diutus oleh kampus STAIN Purwokerto bersama pak Agus Sriyanto.
Narasumber dari PKSI UIN Suka lebih banyak berbagi mengenai pengalama menciptakan budaya digital di lingkungan kampus UIN Suka yang baru dimulai sejak 2011. Narasumber dari IBM mempresentasikan mengenai proyek IBM untuk mensinergikan dunia pendidikan dengan perkembangan ICT terkini. IBM dengan proyek Lotus-nya memberikan berbagai layanan sinergi tersebut dalam bentuk connection. Layanan Lotus bisa diakses di greenhouse.lotus.com secara gratis. Namun jika ingin versi premium maka akan dinekai tarif tertentu.

Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Google dengan proyek Google in Education, dimana semua layanan diberikan secara gratis segratis-gratisnya. Anda dapat mengaksesnya disini. Intinya adalah Google mengintegrasikan berbagai layanan yang telah dimilikinya kedalam sebuah bundel dengan nama Google in Education. Layanan-layanan tersebut diantaranya, email dengan kapasitas 25GB tanpa iklan dengan domain bukan email@gmail.com tapi email@domaininstitusi.edu. atau domain lain. Misalnya saya punya email warto@stainpurwokerto.ac.id. Layanan lainnya adalah Google Docs, Google Presentation, Google Calendar dan lain-lain.....

Nah dengan layanan integrasi yang diberikan google tersebut dengan berbagai layanan gratisnya, apa iya semua diberikan secara gratis dan cuma-cuma tanpa punya "udang di balik batu". Tanpa maksud tertentu dan memberikan secara ikhlas lahir bathin tanpa mengharap sesuatu. Saya kira kon nonsense kalo Google tidak punya maksud tertentu. Minimal yang dapat diraba adalah untuk menaikkan keuntungan perusahaan. Namun dikatakan juga oleh Pepina Gunawan sebagai narasumber dari Google bahwa fasilitas tersebut gratis dan tanpa iklan. lha terus dari mana pendapatan dari layanan tersebut?!

Kalo dari sisi Ilmu komputer disana ada tool yang namanya Data Mining, yaitu tool atau metode untuk melakukan penambangan data. Nah, logikanya dengan data yang terkumpul begitu besarnya di server google, saya yakin pasti diimplementasikan tool data mining untuk menambang data raksasa dan akan menghasilkan pengetahuan yang hanya Yang Maha Kuasa dan pihak yang maha google yang tahu.

terbuka diskusi yang luas untuk essai ini...

Note: lho..., tulisan mengkritisi google kok nulisnya di blogspot yang notabene salah satu layanan gugel. primen jal