30 Maret, 2013

RESOLUSI DAN REVOLUSI PASSWORD



Menarik membaca salah satu artikel di majalah CACM Edisi Maret 2013 yang ditulis oleh Jason Hong. Tulisan tersebut berjudul “Password are Getting Out of Control” yang secara garis besar mengkritisi policy password yang membikin susah pengguna internet. Dengan alasan keamanan tingkat tinggi maka policy password tersebut ditingkatkan.
Policy password pada awalnya minimal terdiri dari 4 karakter, lalu berlanjut menjadi minimal 6 karakter. Dirasa kurang aman, dari keenam karakter tersebut kemudian harus ada kombinasi angka dan huruf. Masih juga dirasa kurang aman, minimal password 8 karakter dengan kombinasi angka dan huruf, harus ada huruf kapitalnya, harus ada tanda baca. Namun ada yang lebih ekstrim lagi seperti dalam artikel tersebut bahwa policy password adalah:

  • -          Minimal 8 karakter
  • -          Salah satu diantaranya harus huruf kapital
  • -          Salah satu diantaranya harus ada huruf kecil
  • -          Minimal berisi 1 angka
  • -          Minimal harus berisi sedikitnya 1 karakter tanda baca
  • -          Tidak boleh berisi karakter dengan ejaan berurutan (misal: abc, efg, cba)
  • -          Tidak boleh berisi karakter yang sama secara berurutan (misal: aa, bb, cc)
  • -          Tidak boleh berisi karakter yang sama melebihi dua.
  • -          Password tidak boleh sama dengan sepuluh password terakhir yang pernah digunakan
  • -          Tidak dapat diubah sebelum  24 jam
  • -          Masa berlaku password hanya 60 hari dan harus diperbarui lagi

Jika telah habis masa berlaku password, maka waktu untuk me-reset password hanya 15 menit. Policy password yag begitu ribet terdapat pada website pemerintahan US. Demikian disampaikan oleh Jason Hong. Dengan policy demikian rumit maka dipastikan akan sangat merepotkan para pengguna. Dengan alasan keamanan tentunya policy tersebut. Jika demikian maka tidak menutup kemungkinan website lain yang masuk kategori vital akan menerapkan kebijakan yang sama. Apalagi website-website komersial yang berkenaan dengan masalah transaksi keuangan.
Banyak metode keamanan lain yang diterapkans elain password. Metode keamanan tambahan yang umum dipakai dalaha re-Captcha untuk autentikasi user ketika akan memberi komentar atau mendownload dokumen. Website e-banking telah menerapkan keamanan berlapis menggunakan token sebagai autentikasi pengguna. Sampai saat ini metode tersebut masih dirasa cukup aman. Namun kedepan kemungkinan akan ditemukan celah keamanan oleh para hacker atau cracker.
Dengan artikel tersebut, terbersit pemikiran saya bahwa saya mengusulkan satu metode pengamanan baru di bidang internet sebagai pengganti password, metode tersebut adalah dengan biometric login. Biometric login sebenarnya telah banyak diaplikasikan di berbagai bidang, mulai dari kedokteran, forensik, keamanan ruang menggunakan slot biometrik, absensi personalia dan lain-lain.
Terdapat beberapa macam biometrik yang dikembangkan antara lain, sidik jari, deteksi wajah, dan kornea mata. Dari beberapa macam biometrik tersebut yang paling mudah untuk diimplementasikan pada keamanan website adalah sidik jari. Dengan sidik jari, maka autentikasi dapat dilakukan dengan sempurna. Namun tetap terdapat celah keamanan yaitu bagaimana proses pengiriman data sidik jari tersebut kemungkinan dapat dibajak ditengah jalan. Disini mungkin tantangan berikutnya, dan kebanyakan saat ini celah keamanan adalah pada transportasi data dari user ke server. Mungkin dan semoga ide ini dapat terealisasi kedepan. Saya membayangkan bahwa nantinya di setiap gadget terdapat pemindai sidik jari untuk autentikasi dan website memiliki sistem tambahan untuk membaca sidik jari user untuk selanjutnya dapat melakukan autentikasi berbasis biometrik sidik jari.