02 November, 2012

Sentuhlah Hati Mahasiswa

Mahasiswa menjadi agen perubahan atau bahasa kerennya agent of change. mereka itu kritis-kritis dalam berpendapat. Apalagi mereka yang pada gabung di organisasi kampus. Mereka dapat dengan tegas mengkritik kebijakan-kebijakan kampus hinga memobilisasi rekan-rekan mahasiswa lain untuk melakukan demonstrasi. Jika ada fasilitas yang tidak lengkap, pelayanan yang tidak ramah, hingga tagihan uang pendidikan dengan berbagai dalih yang menurut mereka makin memberatkan, mahasiswa dengan enteng melakukan hal-hal yang mengarah pada anarkhisme.

Sangat banyak contoh-contoh kampus dan manajemen kampus yang di demo gara-gara mengeluarkan kebijakan yang tidak pro-mahasiswa. Perusakan dan pembakaran fasilitas kampus menjadi ajang tumpahan emosi mereka karena merasa tidak didengarkan aspirasinya oleh kampus. Hal seperti inilah yang menjadi salah satu faktor kemerosotan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dosen sebagai orang yang berhadapan langsung dengan mahasiswa, saat ini kebanyakan hanya sekedar menjadi penyambung lidah pengetahuan saja. sehingga mengesampingkan faktor pendidikan karakter para mahasiswanya. Jika telah demikian maka yang terbentuk adalah mahasiswa yang hanya cerdas secara intelektual, namun tidak cerdas secara emosianal dan sosial. Kecerdasan emosional ini erat kaitannya dengan kecerdasan sosial, yaitu kecerdasan bagaimana berbaur dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Kembali ke masalah sentuhan, walaupun dengan fasilitas yang serba pas-pasan namun sebenarnya mahasiswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan dengan senang dan gembira jika hati mereka disentuh. Sentuhan itu bentuknya bagaimana, ya dengan memberi keteladanan berupa kesahajaan, kesederhanaan. Dimana dengan kesahajaan dan kesederhanaan tepat bisa berkarya dengan maksimal.
wah jan ngomong opo toh sakjane kih....

Janganlah pelit untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa, karena pelit tanda miskin. kalo orang masih pelit maka dia masih merasa kurang dengan apa yang ada pada dirinya. kalo masih merasa kurang, itu artinya dia masih miskin.

Tidak ada komentar: