Mengambil istilah yang dimunculkan oleh pakar informatika Romi Satria Wahono untuk mendefinisikan profil dosen saat ini dan masa depan adalah dosen 2.0. Istilah tersebut mengacu pada bidang komputer terutama software dimana tiap mengeluarkan versi terbarunya selalu dengan versi tertentu biasanya dalam bentuk angka. Analogi tersebut dipakai untuk menunjukkan perkembangan literasi dosen saat ini yang berbeda dengan dosen-dosen generasi terdahulu dalam versi 1.0.
Dosen versi 1.0 menganggap mahasiswa sebagai obyek yang diberi ilmu pengetahuan, ibaratnya sebuah ember yang diisi air pengetahuan oleh dosen. sedangkan untuk dosen versi 2.0 menempatkan mahasiswa sebagai partner dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Tidak hanya menimba ilmu, namun secara bersamaan juga mengembangkan ilmu. Disinilah dituntut peran aktif dosen dalam mengemban tugas yang saat ini saya kira lebih berat. Dosen harus banyak belajar dan terus belajar agar jangan sampai kalah cepat dengan mahasiswa. Karena saat ini pengetahuan telah bisa didapatkan dengan sangat mudah dan cepat dengan bantuan internet tentunya.
Kembali ke bahasan utama, dosen versi 2.0 salah satu cirinya adalah dengan mengimplementasikan e-learning sebagai media untuk menyampaikan materi dan pengetahuan kepada mahasiswa. Lalu pertanyaannya, Kenapa harus e-learning? kan dengan model pembelajaran saat ini saja mahasiswa telah dapat menerima materi dan mengembangkan apa yang telah didapatkannya. eits.... jangan salah, mahasiswa kini telah jauh berbeda dengan mahasiswa terdahulu, mahasiswa kini begitu masuk kampus yang dibawanya adalah gadget, smartphone, ipad, laptop, dan barang-barang berteknologi tinggi lainnya yang sedang trend. Berbeda dengan mahasiswa jaman dulu yang datang ke kampus dengan membawa loose leaf, dan ballpen.
Gaya belajar mereka sudah teknologi minded, sehingga sebisa mungkin sebagai dosen juga harus menyesuaikan dengan gaya kehidupan mereka.
Salah satu gaya berbasis "e" adalah dengan mengemas kuliah dalam bentuk online melalui portal e-learning. dengan ini mahasiswa diharapkan akan bisa lebih antusias dalam mengikuti kuliah karena kegiatan kuliah dilakukan tidak jauh dari kebiasaan keseharian mereka yang dekat dengan teknologi dan gadget masa kini. Saya pribadi memperhatikan dikampus untuk mahasiswa yang baru masuk semester awal, mereka rajin banget nyambangi kantor Puskom, lalu apa yang mereka lakukan? ternyata eh ternyata, pada main fesbuk, twiter, googling kesana kemari hingga tersesat di belantara internet.
Nah jika kita dapat memanfaatkan apa yang menjadi kesenangan mereka untuk mendukung pembelajaran, maka saya yakin hasilnya akan menjadi lebih optimal. Kita giring mereka untuk memanfaatkan fasilitas elearning untuk mendukung proses pembelajaran. Tugas dikumpulkan melalui assignment, kuis dilakukan secara online, kerja kelompok dilakukan secara online, diskusi kelas dilakukans ecara online, dan berbagai kegiatan pembelajaran lainnya yang bisa dilakukan secara online, jika kita melakukannya, saya yakin mahasiswa akan antusias untuk mengikuti kuliah berbasis online melalui portal elearning.
semoga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar